Friday, December 23, 2016

Pemimpin kita ya tergantung kita

Pemimpin kita ya tergantung kita


Melihat kepemimpinan para petinggi dinegara kita sangat memprihatinkan sekali, korupsi sudah menjadi cara yang lumrah dan halal untuk medapatkan harta yang banyak, sudah menjadi suatu keharusan ketika kita ingin mendapatkan sesuatu dengan cepat tanpa harus berusaha terlebih dahulu, sehingga akan berdampak buruk bagi negara dan masyarakat, coba kita lihat ketika anggaran untuk masyarakat yang dikucurkan oleh negara di korupsi maka kesenjangan sosial yang ada di masyarakat akan bergejolak sehingga akan banyak menimbulkan kejahatan, kekacauan, dan rasa ketidak puasan akan pemimpin saat itu.
Baru-baru ini kita telah dihebohkan oleh berita yang menyatakan bahwa Menteri Keagamaan sendiri korupsi yang merugikan negara hampir Rp. 1 T, menteri keagamaan sendiri yang tahu akan hukum-hukum islam sendiri masih melakukan politik korupsi untuk memperkaya diri dan orang lain, yang patut ditanyakan kenapa mereka melakukan hal tersebut? kenapa mereka tidak memikirkan rakyat yang telah mempercayainya untuk mengemban tugas.
Ada sebuah cerita dimana hidup sekelompok perampok dengan seorang pemimpin orang sholeh, ketika para perampok itu pulang dengan membawa barang rampasan dan curian tersebut kepada pemimpin untuk disetorkan, tetapi si pemimpin tersebut mengajak para perampok untuk memikirkan apa yang akan mereka rasakan taatkala posisi mereka terbalik dan mereka yang dicuri dan dirampas, sehingga pelan tapi pasti para perampok tersebut kembali kejalan yang benar. lain halnya dengan kelompok yang satu ini dia di pimpin oleh perampok yang ulung, maka ketika para perampok datang untuk mengumpulkan hasil rampasannya maka sang ketua memberikan penghargaan dan bonus kepada para perampok tadi. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ketika kita mempunyai pemimpin yang mempunyai kinerja yang buruk maka itu adalah cerminan dari kita sendiri, buktinya ketika kita di pimpin oleh seorang Presiden Baharudin Jusuf Habibi kenapa memimpin Indonesia hanya sebentar? pilihannya yaitu karena kita merasa tidak cocok dan kita tidak mau berubah.


Nun wal qalami wa maa yasturun


Yudi Ruspiadi

Go to link Download